Pagipecinta dalang ki anom suroto dengan kendala akses internet untuk download mp3, kami menyediakan kirim mp3 melalui dvd ke alamat di seluruh indonesia. ki asep sunandar sunarya ki bagus marwoto ki bayu aji pamungkas ki eko gondo prisdianto ki entos susmono ki hadi sukoco ki juwito gendeng ki kondo widodo (sun gondrong) ki panut. Audio
Ahmad Mustawan Firdausi saat beraksi berjalannya waktu, kesenian wayang tak banyak dilirik generasi muda. Padahal di tangan merekalah budaya leluhur ini bisa terus bertahan. Ahmad Mustawan Firdausi atau Awan paham betul kondisi kelas VII SMPN 17 Surabaya ini justru menyukai wayang sejak usia dini. Bila anak seusianya hanya berkutat dengan gawai, Awan sejak umur lima tahun sudah menggeluti dunia dalang dan perwayangan."Suka wayang sudah sejak lama, waktu masih TK," ujar sulung dari dua bersaudara ini kepada Basra, Kamis 7/11.Ia lantas bercerita jika pertama kali jatuh cinta pada wayang ketika melihat Ki Bayu Aji Pamungkas, putra dalang kondang Ki Anom Soeroto, saat tampil di menyaksikan wayang itu tak lepas dari kegemaran sang kakek yang gemar kesenian wayang."Lihat wayang di TV sama kakek, terus sering diajak kakek lihat pertunjukkan wayang di daerah Jagir," tukas menyukai wayang, Awan pun mulai belajar secara otodidak jadi dalang. Awan belajar dalang memakai wayang yang dibuat sang kakek di sanggar wayang tersebut, Awan bisa berlatih mendalang sendiri dengan beragam tokoh pewayangan, khususnya tokoh wayang favoritnya, yakni Wisanggeni. Selain Wisanggeni, Awan juga mengagumi tokoh Brotoseno dan Gatotkaca."Saya suka karakter mereka karena kuat dan pemberani," imbuh Basra berkunjung ke rumahnya, Awan menunjukkan kepiawaiannya jadi dalang. Diiringi gamelan yang dimainkan sang kakek, Awan mementaskan lakon Perang Kembang antara Cakil melawan mengasah kemampuannya mendalang, Awan sempat ikut Sanggar Bolodewo di Genteng Kali. Dan sekarang Awan ikut dalang Ki Surono Gondo Taruno di Perumahan RRI. Di sekolah Awan juga ikut ekstra kurikuler cukup piawai mendalang, namun Awan tak pernah mengikuti kompetisi dalang."Ndak pernah ikut lomba karena ndak ada yang dampingi. Cuma dulu sempat pentas di Jembatan Merah Plaza JMP," ujar sang nenek, itu, lanjut Musringah, Awan rutin tampil jadi dalang setiap Sabtu malam. Bertempat di teras rumahnya, Awan tampil bersama sang kakek."Setiap Sabtu malam, Awan main wayang sama kakeknya, yang nonton ya anak-anak kampung sini," pungkas Musringah. KiMuhammad Prasetyo Pamungkas Bayu Aji adalah putra dari Ki Anom Suroto tak heran kalo bakat mendalang nya didapat langsung dari sang ayah. Tapi tak hanya sekedar bakat, beliau juga berlatih keras mendalang sejak kecil. sebelum mendalang mandiri, Mas Bayu begitu sapaan akrabnya juga sering ikut mendalang bersama dengan sang ayah bahkan sampai sekarang.
Dalang kondang Surakarta, Ki Anom Suroto dan anaknya Bayu Aji yang juga dalang termuda di Indonesia sebelum memulai pertunjukan di Padepokannya, Surakarta, Jawa Tengah, Mei 2003. [TEMPO/ Adi Prasetya; Digital Image; 20030619]. Keywords Bayu Aji, Dalang, Anom Suroto, Photographer Adipras Category Tokoh Location Jawa Tengah Event Date 30-04-2003 Uploaded on 25-06-2003

Biladibandingkan dengan Seni Wayang Kulit yang justru semakin eksis sesudah mendapatkan sentuhan-sentuhan kreasi baru dari para dalang kondang, semisal: Ki Manteb Sudarsono, Ki Anom Suroto, Ki Seno Nugroho, Ki Warseno Slenk, Ki Joko Edan, Ki Bayu Aji Pamungkas, dan beberapa dalang lainnya; Seni Wayang Wong cenderung menunjukkan nasib kesuramannya.

KiSuparman, dalang terkenal berkat sulukan-nya yang kung tersebut telah melakukan inovasi dengan menampilkan bentuk wayang terbaru, semisal: Togog Bilung, Gareng, Petruk, dan Bagong. Bahkan Ki Suparman bernyali memerkenalkan wayang motor cross yang sering dikendarai Petruk. Sementara Ki Hadi Sugito, dalang kondang karena kecanggihannya dalam antawacana dan sense of humor-nya tersebut pula
PementasanWayang Kulit Ki Dalang Bayu Aji Pamungkas dari Solo dalam rangka tasyakuran khitanan ananda Bima Sena Putra dari Ki Dalang Mangun Yuwono, Pecangak
Sebagaiseorang dalang sepuh yang telah malang-melintang menekuni dunia pedalangan sejak manggung pertama kalinya menerma bayaran pada tahun 1932 sampai akhir tahun 70-an, kehidupan keluarga Ki Nawan Patmomihardjo bersama istri dan anak-anaknya boleh dikatakan biasa-biasa saja, bahkan sederhana. Pagelaranwayang kulit semalam suntuk itu menghadirkan dalang kondang Ki Bayu Aji Pamungkas yang akan membawakan lakon Bimo Krido. Lakon Bimo Krido ini mengisahkan tentang usaha para Kurawa untuk mempertahankan Negara Astinapura. Karena tidak tercapai perdamaian, terjadi perang dengan Bima dan Kresna. .
  • kka0fqw5rq.pages.dev/35
  • kka0fqw5rq.pages.dev/173
  • kka0fqw5rq.pages.dev/108
  • kka0fqw5rq.pages.dev/2
  • kka0fqw5rq.pages.dev/288
  • kka0fqw5rq.pages.dev/185
  • kka0fqw5rq.pages.dev/138
  • kka0fqw5rq.pages.dev/391
  • kka0fqw5rq.pages.dev/34
  • biografi dalang ki bayu aji pamungkas